Kenaikan Elpiji 3 Kg Bisa sebelum Lebaran
Percepat Kajian, Tim Pemerintah Sudah Rumuskan Harga Baru
JAKARTA - Ini kabar kurang menggembirakan bagi masyarakat menjelang Lebaran atau Idul Fitri. Pemerintah berencana mempercepat pengumuman kenaikan harga gas elpiji ukuran 3 kilogram.
Menurut Menko Kesra Agung Laksono, kebijakan harga baru elpiji 3 kg mungkin akan dikeluarkan pekan depan atau tepat sebelum perayaan Idul Fitri. Hasil pengkajian target grup dan mekanisme tentang kebijakan harga baru saat ini sudah matang. Dua subtim yang ditugasi untuk mengkaji persoalan tersebut telah merumuskan harga baru.
''Harga gas 3 kilogram masih menunggu rapat satu kali lagi. Mudah-mudahan bisa sebelum Lebaran,'' kata Agung ketika ditemui di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin (3/9).
Dia menjelaskan, pemerintah memilih opsi menaikkan harga gas (elpiji) bersubsidi kemasan 3 kg untuk mengurangi disparitas (selisih) harga dengan elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg. Itu dimaksudkan agar tidak terjadi pengoplosan lagi. Kenaikannya masih bisa disampaikan kepada publik.
''Jika menurunkan harga, subsidinya terlalu besar. Jadi, pemerintah akan menaikkan. Salah satu yang dimatangkan saat ini adalah kupon bagi penerima gas. Itu adalah salah satu opsi yang belum bisa kami simpulkan,'' papar Agung.
Mantan ketua DPR tersebut menjelaskan, opsi kenaikan harga elpiji kemasan 3 kilogram itu akan dibahas dalam rapat koordinasi tingkat menteri sebelum dilaporkan kepada Wapres Boediono.
Agung memastikan opsi kenaikan harga akan diikuti upaya pemerintah melindungi rakyat yang masuk kategori tidak mampu. Misalnya, pemerintah memberikan kupon subsidi kepada warga yang benar-benar layak menerima.
Secara terpisah, PT Pertamina menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg telah menghemat subsidi negara Rp 21,38 triliun. Dirut Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, nilai penghematan tersebut merupakan akumulasi sejak awal program pada 2007 hingga Agustus 2010.
''Total penghematan program konversi sebesar Rp 32,07 triliun. Setelah dikurangi biaya paket perdana konversi Rp 10,69 triliun, didapat penghematan bersih Rp 21,38 triliun,'' jelas Karen.
Menurut Karen, pada awal konversi program itu memerlukan tambahan subsidi Rp 200 miliar. Selanjutnya, pada 2008, bisa dihemat Rp 5,53 triliun. Pada 2009, terjadi penghematan Rp 6,92 triliun dan pada 2010 penghematannya Rp adalah 9,13 triliun dari target Rp 13,63 triliun. Karen menyebutkan, per Agustus 2010 paket perdana konversi yang didistribusikan mencakup 45,558 juta kepala keluarga (KK) di 16 provinsi. (Jawapost.com)(zul/c4/dwi)
JAKARTA - Ini kabar kurang menggembirakan bagi masyarakat menjelang Lebaran atau Idul Fitri. Pemerintah berencana mempercepat pengumuman kenaikan harga gas elpiji ukuran 3 kilogram.
Menurut Menko Kesra Agung Laksono, kebijakan harga baru elpiji 3 kg mungkin akan dikeluarkan pekan depan atau tepat sebelum perayaan Idul Fitri. Hasil pengkajian target grup dan mekanisme tentang kebijakan harga baru saat ini sudah matang. Dua subtim yang ditugasi untuk mengkaji persoalan tersebut telah merumuskan harga baru.
''Harga gas 3 kilogram masih menunggu rapat satu kali lagi. Mudah-mudahan bisa sebelum Lebaran,'' kata Agung ketika ditemui di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin (3/9).
Dia menjelaskan, pemerintah memilih opsi menaikkan harga gas (elpiji) bersubsidi kemasan 3 kg untuk mengurangi disparitas (selisih) harga dengan elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg. Itu dimaksudkan agar tidak terjadi pengoplosan lagi. Kenaikannya masih bisa disampaikan kepada publik.
''Jika menurunkan harga, subsidinya terlalu besar. Jadi, pemerintah akan menaikkan. Salah satu yang dimatangkan saat ini adalah kupon bagi penerima gas. Itu adalah salah satu opsi yang belum bisa kami simpulkan,'' papar Agung.
Mantan ketua DPR tersebut menjelaskan, opsi kenaikan harga elpiji kemasan 3 kilogram itu akan dibahas dalam rapat koordinasi tingkat menteri sebelum dilaporkan kepada Wapres Boediono.
Agung memastikan opsi kenaikan harga akan diikuti upaya pemerintah melindungi rakyat yang masuk kategori tidak mampu. Misalnya, pemerintah memberikan kupon subsidi kepada warga yang benar-benar layak menerima.
Secara terpisah, PT Pertamina menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg telah menghemat subsidi negara Rp 21,38 triliun. Dirut Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, nilai penghematan tersebut merupakan akumulasi sejak awal program pada 2007 hingga Agustus 2010.
''Total penghematan program konversi sebesar Rp 32,07 triliun. Setelah dikurangi biaya paket perdana konversi Rp 10,69 triliun, didapat penghematan bersih Rp 21,38 triliun,'' jelas Karen.
Menurut Karen, pada awal konversi program itu memerlukan tambahan subsidi Rp 200 miliar. Selanjutnya, pada 2008, bisa dihemat Rp 5,53 triliun. Pada 2009, terjadi penghematan Rp 6,92 triliun dan pada 2010 penghematannya Rp adalah 9,13 triliun dari target Rp 13,63 triliun. Karen menyebutkan, per Agustus 2010 paket perdana konversi yang didistribusikan mencakup 45,558 juta kepala keluarga (KK) di 16 provinsi. (Jawapost.com)(zul/c4/dwi)

HALAMAN KEMARIN
- Insiden Penembakan Diduga karena Kesalahan Polisi
- KPK Tak Mau Diintervensi, Tolak Permintaan FPDIP
- Pemerintah Beri Remisi dan Grasi Narapidana saat Idul Fitri
- Getaran dari Letusan Sinabung Terasa hingga 8 Km
- Said Aqiel Siradj: Muslim yang Menggelisahkan
- Yusril-Hartono Tanoe Saling Bersaksi
- BHD Setorkan Dua Calon Kapolri
- Pengalaman Ulama Suni Indonesia "Belajar" di Komunitas Syiah Iran (2-habis)
- Target Perundingan Damai Terbentuknya Dua Negara, Palestina dan Israel
- Sjahril Djohan Kepanjangan Tangan Komjen Pol Makbul Padmanegara
0 komentar to Kenaikan Elpiji 3 Kg Bisa sebelum Lebaran