Sabtu, 23 Oktober 2010 , 06:59:00 WIB
![]() ILUSTRASI |
Luo mengisahkan kejadian memilukan yang menimpa istrinya, Xiao Aiying. Xiao (36) yang tengah hamil delapan bulan ditahan, dipukuli dan dipaksa menggugurkan kandungannya. Hal itu terjadi karena wanita tersebut telah melanggar kebijakan satu anak yang diterapkan pemerintah China.
Pasangan yang melanggar aturan satu anak itu terancam hukuman denda berat, penyitaan properti dan bahkan kehilangan pekerjaan.
Luo mengatakan, Kamis (21/10), belasan petugas Keluarga Berencana datang dan istrinya diambil paksa dari rumah mereka 10 Oktober lalu. Karena melawan saat akan dibawa, istri Luo ditendang dan dipukuli.
Xiao kemudian ditahan di sebuah klinik selama tiga hari. Setelah itu, dia dibawa ke rumah sakit dan disuntikkan dengan obat yang kemudian membunuh janin yang dikandungnya.
Dikatakan Luo, para petugas KB mengatakan pada pasangan itu, mereka tidak dibolehkan memiliki anak lagi karena mereka telah mempunyai seorang anak perempuan yang berumur 9 tahun.
Seorang pejabat di komisi KB di Distrik Siming, yang mengawasi lingkungan Luo, mengkonfirmasi mengenai adanya catatan tentang istri Luo, Xiao Aiying, yang menjalani aborsi belum lama ini. Namun menurut pejabat itu, prosedur aborsi tersebut dilakukan secara sukarela.
Luo dengan keras membantah pernyataan pejabat tersebut. “Saya tak pernah menandatangani apapun. Tak satu pun di keluarga kami melakukannya. Saya telepon polisi tapi mereka bilang masalah KB bukan tanggung jawab mereka,” kata Luo.
“Saya ingin menuntut, namun para pengacara yang telah saya minta di sini mengatakan mereka tak bisa membantu saya dan media tak akan memberitakan kasus kami,” ujar Luo.
Pekan lalu, Luo membuat sebuah blog supaya orang-orang tahu apa yang terjadi pada istrinya. Siaran satelit Al-Jazeera telah memposting pemberitaan mengenai kasus tersebut di situsnya.
Masyarakat China pun marah dan kesal mendengar apa yang menimpa Xiao. Mereka menyebut para petugas KB kejam dan tidak manusiawi.
Selama 30 tahun terakhir, pemerintah China telah menerapkan aturan pasangan untuk memiliki satu anak saja. Ini sebagai upaya untuk menekan pertumbuhan populasi dan menghemat sumber daya China yang terbatas. Seperti diketahui, China memiliki populasi terbesar di dunia, yakni lebih dari 1,3 miliar jiwa. [RM]
Baca juga:


0 komentar to China Paksa Wanita Hamil Gugurkan Kandungan Sabtu, 23 Oktober 2010 , 06:59:00 WIB