Indonesia Belum Berdaulat di Bidang Politik

Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Barisan Insan Muda (BIMA) Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto mengatakan, kemerdekaan sebuah negara setidaknya meliputi kedaulatan dibidang politik, kemandirian di bidang ekonomi dan budaya.

Menurutnya, yang terjadi pada bangsa Indonesia saat ini jauh dari harapan itu. "Negara kita belum 100 persen merdeka. Kita belum berdaulat dibidang politik. Keberpihakan kita terhadap asing sangat dominan. Kita tidak boleh lari dari kenyataan bahwa cita-cita kemerdekaan belum terwujud bahkan semakin menjauh," tegas Tyasno Sudarto pada acara Deklarasi BIMA di gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Salemba Raya No.28 A, Jakarta Pusat, Minggu (24/10/2010) malam.

Baik Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam, menurut Tyasno, seharusnya dikelola oleh negara, namun kekayaan Indonesia ini telah dirampok oleh asing yang tidak bertanggungjawab baik secara legal maupun ilegal. Bahkan rakyat menjadi kuli di negerinya sendiri.

"Masih banyak petani kita kehilangan tanah akibat diserobot oleh perusahaan besar dari asing," imbuhnya.

Lebih lanjut, karakter nation building terus tergerus sehingga rakyat tidak tahu lagi jati diri bangsa.

"Ini adalah perang modern, yakni perang pikiran yang berisi perang ekonomi, politik, ideologi, sejarah, budaya dan lain sebagainya. Dari perang modern ini terjadi penjajahan baru, yang kalah jadi terjajah. Agar kita tidak terjajah maka harus memperkuat jati diri bangsa. BIMA harus mampu membabat alas, menjebol dan membersihkan segala kotoran serta membangun negeri tercinta ini," tandasnya.