Pernyataan LSI
Warisan Politik Soeharto Berakhir
Jakarta, 22 Oktober 2010 14:52
Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Dodi Ambardi menyatakan, warisan politik mantan presiden Soeharto telah berakhir karena Siti Hardiyanti atau Mbak Tutut dan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Direktur LSI Dodi Ambardi dalam penjelasan mengenai survei Warisan Politik Soeharto, di Jakarta, Jum`at (22/10), mengatakan bahwa sebanyak 72% responden mengaku mengetahui Tommy, tetapi dari mayoritas yang mengetahui Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto menyatakan, tak menyukai (47%) sosok Tommy.
Ketika diajukan pertanyaan, "Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih?", berdasarkan survei LSI terhadap sekitar 1.200 hingga 2.500 responden dengan sampel scientific pada 7-21 Oktober 2010, menunjukkan bahwa hanya 0,8% yang memilih Tommy.
"Sisanya, sebanyak 73,2% memilih nama selain Tommy," ujar Dodi yang menambahkan bahwa dengan hasil tersebut. Dalam analisis LSI, lanjut Dodi, secara elektabilitas, Tommy masih sangat rendah.
Masyarakat menilai, Tommy merupakan sosok yang ramah, berwibawa, dan tegas, sementara sebagian besar masyarakat menyatakan Tommy Soeharto tidak perhatian kepada orang lain, tidak bisa dipercaya dan tidak bersih dari korupsi.
Rendahnya tingkat keterpilihan, menurut Dodi, karena masih adanya persepsi negatif yang melekat pada keluarga Soeharto. "Resistensi terhadap Tommy konsisten dengan penilaian negatif terhadap Soeharto dan otoritarianisme orde baru," katanya.
Sementara, kata Dodi, Mbak Tutut yang mendirikan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) dengan mencalonkan dirinya sebagai calon presiden pada pemilihan umum (pemilu) 2004 juga tidak membuahkan hasil dan urung dilaksanakan karena hanya memperoleh suara sebanyak 2,11% suara nasional atau hanya dua kursi di DPR RI.
"Pada pemilu 2009, perolehan PKPB secara nasional malah turun menjadi 1,4% dan gagal melampaui parliamentary threshold. Pada dua pemilu terakhir menunjukan bahwa gagasan untuk menghidupkan kembali ruh Soeharto dan Orde Baru ditolak oleh rakyat," kata Dodi.
Di tempat yang sama, Peneliti Senior LSI Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, berakhirnya warisan politik Soeharto juga ditandai dengan tidak berjayanya partai yang dibentuk Tutut, Partai Karya Peduli Bangsa di arena pemilu. "Partai yang diasosiasikan dengan Soeharto dan menjual romantika Orba tidak dapat dukungan publik," ujarnya.
Hasil survei terhadap elektabilitas Tommy, dinilainya juga menghilangkan anggapan bahwa anak-anak Soeharto akan mudah mendapatkan dukungan masyarakat karena kebesaran nama ayahnya. "Ternyata tidak ada justifikasi empiriknya. Popularitas tinggi, tapi banyak yang tidak suka. Ini karena masyarakat melihat aspek negatifnya," katanya. [EL, Ant]
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar to Pernyataan LSI Warisan Politik Soeharto Berakhir