Selasa, 09 November 2010 , 06:24:00 WIB
![]() ILUSTRASI |
Baru pada awal Agustus 2010 lalu Posco secara resmi mengumumkan kesepakatan pembangunan pabrik baja patungan atau joint venture itu. Menurut Posco, pembangunan pabrik baja itu untuk memenuhi kebutuhan baja di Asia Tenggara sebesar 30 juta ton pertahun. Adapun konsumsi baja Indonesia diperkirakan naik sekitar 8 sampai 10 persen menjadi 6,43 juta ton pada tahun 2010 ini.
Menurut rencana proyek pembangunan pabrik baja patungan Posco dan Krakatau Steel akan dibagi ke dalam dua etape. Di etape pertama, yang diharapkan selesai pada 2013. Diharapkan baja yang dihasilkan bisa mencapai 3 juta ton. Sementara di etape kedua diharapkan, pabrik baja patungan ini bisa memproduksi 6 juta ton baja.
Selain di Asia Tenggara dan Indonesia, Posco juga sedang berusaha menguasai baja di Australia, Brazil dan Kanada.
Untuk mendukung pembangunan pabrik baja patungan itulah, pemerintah berencana menjual 20 persen saham Krakatau Steel di lantai bursa per tanggal 10 November 2010. Beberapa kalangan menilai, penjualan saham Krakatau Steel dan rencana pembangunan pabrik baja patungan dengan Posco itu sama-sama “ngawur”.
Harga saham yang ditawarkan pemerintah dinilai terlalu murah, yakni hanya Rp 850 per lembar saham. Padahal, harga pasar untuk saham baja saat ini berada di kisaran Rp 1.500 per lembar saham.
Ada juga pandangan yang menilai, bila Krakatau Steel direvaluasi lebih dahulu nilainya akan naik dengan cukup signifikan. Kalau sudah begini, harga saham Krakatau Steel jangan-jangan bisa dijual di atas harga pasar yang ada saat ini.
Terlepas dari berapa harga jual per lembar saham Krakatau Steel, seperti telah disebutkan sebelumnya, rencana pembangunan pabrik baja patungan itu juga berpotensi memperlemah dan melumpuhkan industri baja dalam negeri. Untuk jangka panjang, peranan Krakatau Steel sebagai tuan rumah di negeri sendiri akan tergeserkan oleh perusahaan baja patungan yang dikuasai oleh Korea Selatan itu.
Baca juga:
Sensatiocraft untuk Merapi...
Lukisan Gus Dur dilelang untuk Merapi
0 komentar to Beginilah Rencana Korsel Caplok Krakatau Steel