Jangan Jadikan BUMN Sebagai ATM Kekuasan!
Rabu, 03 November 2010 , 09:33:00 WIB
![]() YAYAN SOPYANI AL-HADI/IST |
![]() |
"Selama ini, alasan penjualan, adalah masalah yang melilit KS. Yaitu tidak bisa meningkatkan produktifitas, efisiensi, memenuhi kebutuhan pasar, dan apalagi mengusai pasar. Kebutuhan baja dalam negeri mencapai 6-7 juta ton per tahun, sementara KS hanya mampu memproduksi 2,5 juta ton per tahun," ujar Sekjen DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Yayan Sopyani Al-Hadi kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Rabu, 3/11).
Meski PT KS dinilai masih memiliki kekurangan, tegas Yayan, solusinya bukan dijual ke pihak swasta. Tapi pemerintah memaksimalkan kapasitas produksinya. Apalagi penjualan KS juga bisa mengancam pengadaan alat persenjetaan utama atau alusista. Karena hampir sebagaian industri alutsista membutuhkan bahan baku bijih besi.
"Ada dua kemungkinan penjualan BUMN seperti KS. Pertama, pemerintah tidak berupaya serius memiliki BUMN yang baik, berkembang dan berkontribusi terhadap kebutuhan nasional. Kalau merugi terus, ya pemerintah harus bertanggung jawab, bukan dijual. Jangan menjadikan BUMN sebagai ATM kekuasan semata," imbuhnya.
"Kedua, kalau terjadi privatisasi, rakyat harus mencurigai ada konpensasi terselubung dibalik itu. Jangan biarkan ada elit kekuasan yang mengejar setoran atau mengambil untung dari penjualan ini," tandas Yayan. [zul]
0 komentar to IPO KS MIRING Jangan Jadikan BUMN Sebagai ATM Kekuasan!