Kenapa Amien Rais Marah Krakatau Dijual Murah
"Selisih Rp50 saja, negara kehilangan Rp153 miliar dari potensi dana IPO Krakatau Steel."
Senin, 1 November 2010, 00:18 WIB
Heri Susanto, Sandy Adam Mahaputra, Mohammad Adam produk baja lembaran (Vivanews)
Bahkan, tokoh nasional Amien Rais menduga ada yang tidak beres dibalik initial public offering Krakatau. "Kami akan segera ledakkan kasus ini ke publik, bagaimana bisa saham Krakatau Steel (BUMN) dijual begitu murah, pasti ada sesuatu di balik itu semua," kata Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais di Yogyakarta, 31 Oktober 2010.
Amien pun memerintahkan Fraksi PAN di Dewan Perwakilan Rakyat segera membongkar kasus yang kemungkinan lebih besar dari kasus PT Bank Century Tbk. Apalagi, PAN sudah memiliki data-data lengkap soal kasus ini. Menurut dia, penjualan saham Krakatau yang relatif murah akan merugikan bangsa Indonesia.
"Kalau itu terjadi lagi, akan seperti Indosat yang akhirnya dimiliki oleh asing. Jelas itu sangat merugikan, karena Krakatau Steel aset berharga," ujar Mantan Ketua MPR itu.
Karenanya, jika kasus Krakatau terkuak, Amien mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera mengusutnya secara tuntas.
Perintah Amien Rais akan ditindaklanjuti oleh Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo. Seperti halnya Amien, Dradjad juga mengaku sudah memiliki data lengkap soal kasus penjualan saham Krakatau Steel. Namun, Dradjad belum bersedia mengungkapkan data tersebut. "Sebaiknya ditanyakan dulu ke Menteri BUMN, kenapa saham Krakatau Steel dijual murah," ujarnya.
Kementerian BUMN sebelumnya menetapkan harga penjualan saham Krakatau Steel sebesar Rp850 per lembar. Harga itu ditetapkan dari kisaran harga sebelumnya Rp800-1.150 per saham setelah melakukan roadshow ke sejumlah negara. Jumlah saham yang akan dilepas pada awal November ini sebanyak 3.155.000.000 (3,1 miliar) lembar atau sekitar 20 persen saham dari total modal disetor.
Yang jelas, Dradjad telah memperingatkan bahwa harga penawaran saham perdana Krakatau sebesar Rp850 per lembar sebagai harga yang sangat murah. "Harga Rp850 per saham itu bahasa Jawa-nya 'kebangeten'."
Dradjad pun punya alasan sejumlah kenapa menilai harga Krakatau terlalu murah. Pertama, investor asing sedang ramai-ramainya masuk Indonesia. Saat ini arus modal masuk sangat deras mengalir ke negara berkembang, termasuk Indonesia.
Kedua, jangankan Krakatau Steel, saham-saham yang kurang bagus saja masih dikejar investor asing. "Saham-saham yang lebih jelek dari Krakatau Steel di bursa juga ditubruk investor," ujarnya.
Dradjad menekankan idealnya, harga saham Krakatau Steel dilepas pemerintah sebesar Rp1.000 per unit. Harga itu bisa dicapai jika negosiator yang menawarkan saham Krakatau Steel cukup kapabel. "Selisih Rp50 saja, negara kehilangan Rp153 miliar dari potensi dana IPO Krakatau Steel."
Beberapa kalangan analis pasar modal juga menilai harga Rp850 per lembar masih terlalu murah untuk Krakatau Steel. Apalagi, mereka menilai Krakatau bukan sekedar milik pemerintah, produsen baja terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, penguasa pasar baja di Indonesia, serta memiliki sejumlah proyek-proyek besar yang menjanjikan.
Belum lagi, prospek ekonomi Indonesia yang kuat, serta tingginya permintaan dan potensi pasar baja di Indonesia. Kinerja keuangan Krakatau juga tak buruk-buruk amat. Pada semester I 2010, produsen baja yang berpusat di Cilegon Banten ini mampu meraup laba bersih hampir Rp1 triliun.
Saat dimintai konfirmasi soal harga yang terlalu murah ini Minggu, 31 Oktober 2010, Menteri Keuangan Agus Martowardojo meyakini harga saham Krakatau sudah ditentukan oleh komite penentu harga. "Yang penting prosesnya harus baik dan juga menjaga konsep good corporate governance," ujarnya di sela memperingati Hari Keuangan ke-64 di Plaza Barat, Senayan, Jakarta. Namun, Agus enggan berkomentar lebih jauh lantaran tidak terlibat dalam penentuan harga saham BUMN tersebut.
Sedangkan, Kementerian BUMN dan penjamin emisi berkukuh bahwa harga Rp850 per saham sudah optimal. Mandiri Sekuritas selaku penjamin emisi berpandangan harga saham Krakatau semestinya dibandingkan dengan perusahaan sejenis, seperti Posco (Korea Selatan) dan Tata Steel (India). Nah, price to earning ratio (PER) Krakatau Steel yang mencapai 9,9 kali masih lebih tinggi dibanding PER saham Posco dan Tata Steel.
0 komentar to Kenapa Amien Rais Marah Krakatau Dijual Murah "Selisih Rp50 saja, negara kehilangan Rp153 miliar dari potensi dana IPO Krakatau Steel."