Pengangkatan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin yang memiliki jabatan Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat juga Denny Indrayana yang juga merupakan orang dekat Presiden SBY yaitu Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme memicu spekulasi adanya upaya penyelamatan hukum para petinggi Partai Demokrat yang saat ini banyak tersandung kasus-kasus korupsi dan skandal lainnya.
Kombinasi keduanya dinilai sebagai kombinasi yang berbahaya bagi penegakan hukum di Indonesia. Keduanya dikhawatirkan akan mengontrol hukum. “Kelihatannya begitu (upaya mengontrol hukum), Memang demikian, mengingat banyak orang Partai Demokrat bisa terjerat hukum,” hal tersenut diungkapkan aktivis Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi Media di Jakarta, Rabu (19/10) kemarin.
Siapapun tau bagaimana track record kedua orang ini dalam perjalanan karirnya. Adhie mengingatkan keduanya tidak memiliki rekam jejak yang baik selama ini. “Denny lebih tricky (licik). Sedangkan Amir masih bisa dianggap netral,” ujarnya. Denny, menurut Adhi, adalah orang sering kali mengintervensi seperti dalam kasus cicak vs buaya. Rekam jejak Amir sebagai pengacara juga dinilai kurang baik. “Sebagai pengacara dia kurang jujur dan melanggar etika,” ujarnya.
Dengan duet pasangan ini banyak kalangan sangat pesimis kasus kasus besar seperti kasus Bank Century hingga kasus M.Nazaruddin dan Andi Malaranggeng serta Angelina Sondakh (Wisma Atlet) dan beberapa kasus terkait petinggi Demokrat lainnya akan bisa terselesaikan dengan adil dan baik. Karena bisa dipastikan akan terjadi konflik kepentingan alias tarik menarik kepentingan partai dan profesi di pemerintahan.
Jadi tidak terlalu berlebihan bila banyak kalangan menilai kebijaksanaan presiden SBY merombak kabinetnya ini hanya sebagai upaya penyelamat Partai Demokrat dari kasus-kasus besar yang kini menjerat sebagian petingginya yang notabene adalah orang dekat Presiden sendiri. (Sumber)
Kombinasi keduanya dinilai sebagai kombinasi yang berbahaya bagi penegakan hukum di Indonesia. Keduanya dikhawatirkan akan mengontrol hukum. “Kelihatannya begitu (upaya mengontrol hukum), Memang demikian, mengingat banyak orang Partai Demokrat bisa terjerat hukum,” hal tersenut diungkapkan aktivis Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi Media di Jakarta, Rabu (19/10) kemarin.
Siapapun tau bagaimana track record kedua orang ini dalam perjalanan karirnya. Adhie mengingatkan keduanya tidak memiliki rekam jejak yang baik selama ini. “Denny lebih tricky (licik). Sedangkan Amir masih bisa dianggap netral,” ujarnya. Denny, menurut Adhi, adalah orang sering kali mengintervensi seperti dalam kasus cicak vs buaya. Rekam jejak Amir sebagai pengacara juga dinilai kurang baik. “Sebagai pengacara dia kurang jujur dan melanggar etika,” ujarnya.
Dengan duet pasangan ini banyak kalangan sangat pesimis kasus kasus besar seperti kasus Bank Century hingga kasus M.Nazaruddin dan Andi Malaranggeng serta Angelina Sondakh (Wisma Atlet) dan beberapa kasus terkait petinggi Demokrat lainnya akan bisa terselesaikan dengan adil dan baik. Karena bisa dipastikan akan terjadi konflik kepentingan alias tarik menarik kepentingan partai dan profesi di pemerintahan.
Jadi tidak terlalu berlebihan bila banyak kalangan menilai kebijaksanaan presiden SBY merombak kabinetnya ini hanya sebagai upaya penyelamat Partai Demokrat dari kasus-kasus besar yang kini menjerat sebagian petingginya yang notabene adalah orang dekat Presiden sendiri. (Sumber)
marianifen Dalam Rangka Menyambut Hari ulang tahun bolavita ke - 6 , bolavita akan memberika bonus freechip kepada
semua member setia yang telah terdaftar dan bermain di bolavita.
Syarat & ketentuan berlaku freechips deposit malsimal bonus 2.0000.000 IDR
INFO Kontak Kami (24 jam Online):
.
• BBM: BOLAVITA
• WeChat: BOLAVITA
• WA: +62812-2222-995
• Line : cs_bolavita