Jelang Lebaran
Bupati Bogor Setuju Mudik Bermobil Dinas
Laporan wartawan KOMPAS Ratih P Sudarsono
Rabu, 25 Agustus 2010 | 02:40 WIB
Muhammad Khaidir
Ilustrasi
TERKAIT:
BOGOR, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Barat, Achmad Heryawan, melarang anak buahnya mudik dengan mobil dinas.
"Mobil dinas untuk keperluan dinas. Tidak boleh digunakan untuk mudik," kata Heryawan seusai tarawih di Masjid Baitul Faizin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (24/8/2010) malam.
Namun, ucapan gubernur itu ditafsirkan lain oleh Bupati Bogor, Rachmat Yasin, yang juga mendampingi safari Ramadhan Gubernur.
"Tadi itu kebijakan Gubernur hanya untuk pejabat di lingkungan provinsi. Gubernur tidak melarang kami menggunakan mobil dinas untuk mudik," Rachmat Yasin berdalih.
"Jadi, saya pastikan pejabat di lingkungan Pemkab Bogor boleh memanfaatkan mobil dinas untuk keperluan mudik bagi kelurganya masing-masing. Yang penting, digunakan mudik untuk keluarganya dan kendaraan dirawat dengan baik," imbuhnya.
Pertimbangan Bupati, jika mobil dinas ditaruh di rumah, sementara pejabat bersama keluarganya pergi, dikhawatirkan malah mobil itu akan hilang karena tidak ada yang menjaga.
Ia berdalih, disimpan di kantor atau dikumpulkan di kompleks parkir kantor Pemkab Bogor pun tidak dijamin keselamatannya. Alasannya, tidak ada yang bertugas khusus untuk menjaga mobil-mobil itu mengingat semua karyawan pun larut dalam suasana Lebaran.
"Saya sebagai bupati punya pertimbangan yang lebih manusiawilah. Masak pejabat saya tidak boleh memanfaatkan mobil dinasnya untuk bertemu famili, bertemu mertua," ujarnya.
"Apalagi sekarang tiket kereta api juga sudah habis. Masak saya tega membiarkan orang-orang yang membantu saya bergelantungan bersama keluarganya di bus. Jadi, boleh mobil dinas kami digunakan untuk mudik," katanya.
"Mobil dinas untuk keperluan dinas. Tidak boleh digunakan untuk mudik," kata Heryawan seusai tarawih di Masjid Baitul Faizin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (24/8/2010) malam.
Namun, ucapan gubernur itu ditafsirkan lain oleh Bupati Bogor, Rachmat Yasin, yang juga mendampingi safari Ramadhan Gubernur.
"Tadi itu kebijakan Gubernur hanya untuk pejabat di lingkungan provinsi. Gubernur tidak melarang kami menggunakan mobil dinas untuk mudik," Rachmat Yasin berdalih.
"Jadi, saya pastikan pejabat di lingkungan Pemkab Bogor boleh memanfaatkan mobil dinas untuk keperluan mudik bagi kelurganya masing-masing. Yang penting, digunakan mudik untuk keluarganya dan kendaraan dirawat dengan baik," imbuhnya.
Pertimbangan Bupati, jika mobil dinas ditaruh di rumah, sementara pejabat bersama keluarganya pergi, dikhawatirkan malah mobil itu akan hilang karena tidak ada yang menjaga.
Ia berdalih, disimpan di kantor atau dikumpulkan di kompleks parkir kantor Pemkab Bogor pun tidak dijamin keselamatannya. Alasannya, tidak ada yang bertugas khusus untuk menjaga mobil-mobil itu mengingat semua karyawan pun larut dalam suasana Lebaran.
"Saya sebagai bupati punya pertimbangan yang lebih manusiawilah. Masak pejabat saya tidak boleh memanfaatkan mobil dinasnya untuk bertemu famili, bertemu mertua," ujarnya.
"Apalagi sekarang tiket kereta api juga sudah habis. Masak saya tega membiarkan orang-orang yang membantu saya bergelantungan bersama keluarganya di bus. Jadi, boleh mobil dinas kami digunakan untuk mudik," katanya.
0 komentar to Bupati Bogor Setuju Mudik Bermobil Dinas