JAKARTA - Pemerintah menetapkan asumsi kenaikan tarif dasar listrik pada 2011 sebesar 15 persen, sehingga besaran subsidi listrik tahun depan bisa ditekan menjadi sekitar Rp41 triliun.
Menteri keuangan, Agus Martowardojo mengatakan subsidi energi tahun depan diperkirakan akan mencapai Rp133,8 triliun. Dari total subsidi energi tersebut, katanya, Rp41 triliun di antaranya merupakan subsidi listrik.
Jumlah subsidi listrik tersebut, katanya, relatif lebih rendah dibandingkan dengan anggaran subsidi listrik yang dialokasikan tahun ini sebesar Rp55,1 triliun. Hal itu, ungkapnya, karena pemerintah mempertimbangkan mengenai rencana kenaikan tarif dasar listrik sebesar 15 persen tahun depan, dan juga susut jaringan yang bisa ditekan hingga 9,3 persen dari posisi tahun ini yang ditargetkan 9,95 persen.
“Subsidi listrik 2010 sekitar Rp55,1 triliun. Tahun depan akan turun menjadi Rp41 triliun karena peningkatan TDL 2011 yang diperkirakan 15 persen dan susut jaringan sekitar 9,3 persen, ujarnya hari ini.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh mengatakan dengan perkiraan ICP pada rentang US$80—US$85 per barel, kebutuhan subsidi listrik 2011 berada di kisaran Rp36,44 TRILIUN—Rp50,81 triliun. Perkiraan tersebut dengan memperhatikan tiga opsi skenario mengenai TDL tahun depan.
Pertama, subsidi listrik akan berada di kisaran Rp36,44 triliun - Rp38,09 triliun apabila penaikan TDL mencapai 15 persen. Apabila kenaikan TDL 10%, kebutuhan subsidi listrik bisa berada di kisaran Rp40,65 triliun—Rp42,30 triliun.
“Ketiga TDL 2011 tidak naik, tetapi kebutuhan subsidi listrik sekitar Rp49,14 triliun-Rp50,81 triliun. Subsidi listrik diprioritaskan bagi konsumen tidak mampu [450-900 VA], sedangkan tarif lainnya ditetapkan sesuai dengan BPP dan keekonomian secara bertahap," ujar Darwin.
Diberdayakan oleh Blogger.

0 komentar to 2011 TDL Naik Lagi ?