Kabar aktual

VIVAnews - Anggota Komisi Bidang Tenaga Kerja Indonesia Dewan Perwakilan Rakyat, Chusnunia, mengungkapkan keprihatinannya atas kasus penyiksaan dan pemerkosaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, WF. Ia mendesak agar aparat penegak hukum negeri jiran itu memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku.

“Itu  perlakuan yang tidak manusiawi. Siapapun pelakunya harus dihukum berat,” kata Chusnunia dalam keterangan yang disampaikan kepada VIVAnews, Senin 20 September 2010.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta pemerintah memberikan bantuan hukum secara maksimal bagi WF, yang kini berusia 26. Bila perlu, Kementerian Luar Negeri melakukan intervensi diplomatik kepada Pemerintah Malaysia agar majikan WF diberi hukuman yang setimpal.

"Intervensi diplomatik diperlukan agar penegak hukum setempat bisa memutuskan vonis yang adil bagi TKI di Malaysia," ujarnya.

Menurut Chusnunia, penyiksaan dan pelecehan seksual yang dialami WF di Malaysia, bukan pertama kali terjadi. Jika aparat penegak hukum Malaysia tidak memberikan efek jera, kejadian serupa bisa terjadi.
”Jika Polis Diraja Malaysia bisa bersikap tegas kepada TKI yang melanggar hukum, tindakan serupa juga harus diterapkan kepada warganya yang menyiksa TKI,” ujar Anggota DPR dari Lampung ini.

WF yang berasal dari Jawa Timur ditemukan di pinggir jalan di Nibong Tebal pada Minggu lalu dengan darah menetes dari luka-lukanya. Selain itu, ada luka setrikaan panas di payudaranya. Sementara di tubuhnya ditemukan luka bekas tersiram air mendidih.

Tak hanya itu, di kepala WF ada luka pukulan benda tumpul, tubuhnya dicambuki dengan ikat pinggang. Perempuan malang itu juga menjadi budak seks majikannya.

Menurut keterangan korban, ia dianiaya sejak Mei lalu. Kini korban sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Penang. (umi)
• VIVAnews