Astaga... Harga Lobang Makam Pun Di-Mark Up

Posted by real application On Kamis, 04 November 2010 0 komentar
Astaga... Harga Lobang Makam Pun Di-Mark Up
Kamis, 04 November 2010 , 06:40:00 WIB

  
RMOL. Apakah Anda sudah punya rencana akan dikubur dimana setelah meninggal nanti? Kalau di Jakarta, dari sekarang Anda harus sudah me­nyiapkan dana yang tidak kecil untuk biaya meninggal nanti.

Sebab, biaya kematian, khu­susnya untuk penguburan di Ta­man Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta terbilang mahal. Bahkan, tarifnya pun sangat variatif, ter­gantung status sosial dan letak lobang makam untuk tempat penguburan. Harganya mulai dari Rp 800 ribu sampai Rp 5 juta per makam.

Mungkin akan terdengar aneh. Tapi, kalau Anda pernah berhubungan deng­an sejumlah TPU yang ada di Ja­karta, kejadian seperti itu bu­kanlah hal baru. Karena fenome­na seperti ini memang sudah lama terjadi tanpa upaya pembenahan serius dari pemerin­tah kota terkait. Bahkan Perda tentang biaya pemakaman yang mengatur biaya yang dikenakan bagi ahli waris terhadap jasad yang dikubur sebesar Rp 300 ribu, ternyata hanya aturan di atas kertas saja.

TPU Menteng Pulo, Jakarta Se­la­tan misalnya, diduga mene­rapkan biaya pemakaman yang tidak sesuai aturan Perda yang berlaku. Ketika ada ahli waris yang ingin memesan lobang ma­kam untuk penguburan, biro­krasi yang terjadi mirip seperti pembuatan SIM. Ahli waris tidak melakukan mekanisme pemesanan dengan pihak TPU, melainkan dengan tukang gali makam alias orang lapangan. Tawar-menawar harga pun akan dilakukan, se­belum disediakan lobang makam.

Saya per­nah berhubungan langsung de­ngan TPU yang terletak di pinggir Jalan Ra­ya Casablanca ini. Kare­na saya menyebutkan alamat tempat ting­gal dari daerah yang dikenal seba­gai perumahan orang berada, biaya pemakaman yang dikena­kan ke saya sebesar Rp 3.500.000. Peristiwa ini terjadi pada 2008 lalu.

Saya tidak bisa menolak, mengingat jasad Ayah saya harus segera dikuburkan hari itu juga. Sebenarnya saya saat itu kesal dan bermaksud melaporkan ini pada intansi terkait. Tapi karena sedang berkabung, hal itu tidak jadi saya laporkan. Saya berpikir, mungkin hanya saya saja yang menjadi kor­ban kasus pemakaman seperti ini.

Tapi, setelah dua tahun saya kerap berhubungan dengan TPU ini, ternyata fenomena ini biasa terjadi se­tiap hari dari tahun ke tahun. Kare­na se­tiap kali saya berziarah dan kebe­tulan ada jenazah yang di­ma­kam­kan, apa yang pernah ter­jadi pada saya juga terjadi pada keluarga yang baru memakam­kan anggota keluarganya yang meninggal.

Saya menulis surat ini, dengan harapan agar Peme­rintah DKI khususnya bisa membacanya dan menindaklan­juti keluhan saya. Orang yang ke­luarganya meninggal, tentu su­dah cukup bersedih, ti­dak perlu lagi disusahkan deng­an segala biaya pemakaman yang mahal.

0 komentar to Astaga... Harga Lobang Makam Pun Di-Mark Up

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.