Kabar aktual

VIVAnews - Busyro Muqoddas memulai proses uji kelayakan dan kepatutan untuk menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ketua Komisi Yudisial itu menilai korupsi sudah mengalami perubahan bentuk.

"Korupsi semakin sistemik, semakin menggurita," kata Busyro saat uji kelayakan dan kepatutan di Ruang Komisi Hukum DPR, Jakarta, Rabu 24 November 2010.

Menurut Busyro, korupsi telah mengalami proses kreatifitas yang luar biasa. Karena bentuknya sudah berubah-ubah mulai dari konsep dan wujud aksinya. Baginya korupsi telah memelaratkan masyarakat dan merontokkan kewibawaan negara.

Modus korupsi, menurutnya, sekarang tidak lagi dalam bentuk penggelembungan harga, anggaran fiktif, dan lain sebagainya. "Dia (korupsi) sudah menjarah kekayaan-kekayaan negara yang sangat luas," ujar Busyro.

Intinya, tambah Busyro, korupsi telah menjadikan negara yang seharusnya berfungsi menjabarkan esensi moralitas dalam seluruh kebijakan lembaga negara menjadi terganggu karena ulah para koruptor.
Dalam posisi demikian, menurutnya, KPK harus berada pada posisi yang terus mengalami perubahan atau reposisi. Karena bakal selalu berada dalam ruang dan waktu yang berubah pula.

"Bagaimana KPK bersama stakeholders membangun atau mendesain sistem kepemimpinan dan sistem tata kelola keuangan negara yang efisien, profesional, transparan, dan akuntabel," jelas Busyro.

Dalam konteks itu, menurutnya, sistem kepemimpinan negara dilihat dalam kaderisasi parpol. Parpol dalam kajian akademisnya selama ini merupakan pilar demokrasi. "Dia (parpol) adalah realitas dari masyarakat modern, dia harus dijaga marwah kehormatannya," ujarnya.

Dalam konteks parpol itu, Busyro menjabarkan KPK perlu membangun kerjasama yang lebih sinergis dengan DPR ke depan. Karena mengingat salah satu fungsi DPR adalah pengawasan anggaran. "APBD makin banyak disalahgunakan oleh kepala-kepala daerah. Korupsi mengalami desentralisasi, ini menyesakkan kita," ujarnya.

Dalam rangka itu, menurut Busyro, akan menjadi kewajiban KPK untuk menciptakan kaderisasi. "Target ke depan diharap ada trust building terhadap DPR sekaligus terhadap parpol," kata Busyro. (hs)