Jadi Biang Kerok Kemacetan di Ibukota
Jum'at, 19 November 2010 , 07:10:00 WIB
![]() |
Adalah instruksi Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, pakir on street yang selama ini memicu kemacetan harus dihapuskan. Setelah di kawasan Gajah Mada-Hayam Wuruk, targetnya seluruh ruang parkir on street bisa dihapus. Terutama di jalan protokol. Pemberlakuannya sudah sesuai rencana dalam laporan RAPBD DKI 2010.
“Saya sudah meminta hasil survei tentang parkir sepanjang Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Ternyata, kapasitas parkir off street jauh lebih besar ketimbang on street. Kenapa tidak dihapus saja on street. Apalagi itu memicu kemacetan,” ujar Prijanto.
Berdasarkan hasil survei, setiap satuan tempat parkir sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) No.111 tahun 2010 tentang tempat parkir umum, Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk yang termasuk kawasan Pemprov DKI memiliki kapasitas 580 mobil. Terdiri dari parkir on street di Jalan Hayam Wuruk Jakarta Pusat dengan kapasitas muat untuk 75 mobil, Jalan Hayam Wuruk di Jakarta Barat kapasitasnya 230 mobil, sementara Jalan Gajah Mada di Jakarta Pusat kapasitasnya 15 mobil dan Jalan Gajah Mada di Jakarta Barat kapasitasnya 260 mobil.
“Logika mengurangi kemacetan dengan menaikkan tarif on street itu di mana? Menaikkan tarif itu bukan solusi. Kalau mau tidak macet, seluruh kendaraan suruh masuk gedung. Buktinya kan kapasitas off street jauh lebih besar,” jelas Prijanto.
Dengan jumlah total kapasitas parkir on street sepanjang Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada 580 mobil, maka jumlah tersebut sangat timpang dibanding kapasitas parkir dalam gedung (off street) sepanjang dua ruas jalan tersebut yang mencapai 6.233 mobil dan 4.564 motor.
Rinciannya, Jalan Gajah Mada Jakarta Pusat, Gajah Mada Plaza 800 mobil dan 500 motor, Komplek Duta Merlin 677 mobil dan 1000 motor, Menara BTN 400 mobil dan 300 motor serta Gedung PT Pelni 137 mobil dan 150 motor. Sedangkan di Jalan Gajah Mada Jakarta Barat ada Apartemen Mediterania mampu menampung 697 mobil dan 240 motor. Total 2.711 mobil dan 2.190 motor.
Sedangkan ruang parkir off street di Jalan Hayam Wuruk Jakarta Barat ada parkir Plaza Hayam Wuruk, kapasitasnya 800 mobil dan 350 motor, Glodok Plaza 794 mobil dan 850 motor, Hotel Mercure Rekso 76 mobil dan 112 motor, Hotel Jayakarta 140 mobil dan 40 motor serta Lindeteves Trade Center memiliki ruang parkir kapasitasnya muat 1.712 mobil dan 1.022 motor. Total kapasitas parkir off street di Jalan Hayam Wuruk 3.522 mobil dan 1.022 motor.
“Hal tersebut memungkinkan kami membangun gedung parkir di pusat perbelanjaan Glodok. Kapasitasnya 650 mobil dan 1.102 motor,” ungkapnya.
Berdasarkan survei tersebut, tarif parkir on street yang rencananya akan dinaikkan, diakuinya bukanlah solusi tepat. Pihaknya sudah mengirim surat kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan DPRD DKI, agar rencana kenaikan itu bisa dievaluasi kembali.
Menurutnya, ide kenaikan tarif on street yang digagas Dewan Transportasi Kota Jakarta itu hanya akan membuat ruas jalan semrawut. Mengingat setinggi apapun tarif parkir on street dilakukan, kendaraan yang parkir tetap akan menjamur dan makin menambah kebocoran.
“Siapa yang mengontrol jika yang parkir tidak meminta karcis? Kasian tukang parkir yang kawasan sepi, dan keenakan yang ramai,” kata Prijanto.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengaku, pihaknya akan lebih mengintensifkan penertibkan kawasan parkir on street yang melanggar.
Terlebih di ruas jalan yang benar-benar dilarang parkir sepanjang waktu lantaran sudah ada rambu-rambunya. Namun, menurutnya, usul wakil gubernur itu harus dikaji terlebih dahulu.
“Karena Pemprov DKI harus terlebih dahulu menyediakan jalan khusus bagi pejalan kaki. Terutama bagi mereka yang memarkirkan mobilnya di dalam gedung parkir,” jelas Udar.
Udar mengatakan, sejauh ini pemprov sudah memasang rambu dilarang parkir di sepanjang Jalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Di sepanjang Jalan Gajah Mada, larangan parkir pukul 06.00 hingga 10.00, sedangkan larangan parkir di Hayam Wuruk pada pukul 16.00 hingga 19.00.
“Usul wagub yang melarang parkir on street sepanjang hari harus dikaji terlebih dahulu,” tandasnya. [RM]
0 komentar to Parkir On Street Dihapus